Bisnis Muda

Posted in Umum on Feb 27, 2018

Terkadang keinginan menggebu-gebu untuk bisa terjun dan berhasil di dunia usaha sering membuat kita lupa. Kita sering meremehkan hal-hal sederhana yang sebenarnya justru bisa menjadi bumerang di kemudian hari. Hal yang tak kita pertimbangkan dengan matang inilah yang kemudian justru bisa menjadi penyebab utama hancurnya bisnis yang sedang susah payah dirintis.

Supaya kamu tak mengulangi kesalahan para pebisnis pemula, sebaiknya kamu ingat baik-baik 7 hal ini di kepala!


  1. Semangatmu besar tapi modalmu pas-pasan. Jika tak diatur dengan baik, kekurangan modal bisa jadi beban
    Terkadang memang keinginan, semangat, serta mental baja saja tak cukup untuk dijadikan bekal sebagai seorang pengusaha. Mau tak mau kamu harus berpikir realistis. Untuk bisa menggeluti dunia bisnis, kamu harus memiliki modal yang cukup digunakan sebagai pijakan awal. Ibarat pondasi, maka modal juga tak bisa disepelekan dan dipandang sebelah mata.

    Optimis bisnismu akan berhasil tentu boleh saja, namun tetaplah berpijak pada bumi. Jangan sampai keoptimisanmu ini justru akan melahap dan menjatuhkanmu. Hindari sikap yang mengesampingkan masalah modal. Karena modal merupakan amunisi utama yang harus dimiliki. Sehingga tak akan ada masalah mengenai utang piutang yang menjerat di akhir hari.

  2. Dana dari investor malah kamu gunakan dengan “longgar.” Padahal suntikan modal ini adalah pinjaman yang kelak harus dikembalikan
    Selain modal sendiri, terkadang kita juga bisa mendapatkan investor yang mau menyuntikkan dananya di bisnis yang akan kita rintis ini. Namun kamu juga perlu waspada dengan hal ini. Jika tak mampu memanagenya, bisa-bisa dana yang digelontorkan oleh mereka bisa habis seketika. Fokuskan dana yang ada untuk memenuhi kebutuhan primer dari usaha yang akan kamu dirikan.

    Jangan merasa ini merupakan uangmu sehingga kamu bebas menghamburkannya. Selalu ingat bahwa di akhir hari investor akan meminta pertanggungjawaban dan serta mereka mengharapkan keuntungan dari bisnismu.

  3. "Jalani saja lah” — jadi sumbu utama bisnismu. Kamu lupa, riset pasar dengan holistik lah yang mampu menyelamatkanmu
    Selain modal, amunisi kedua yang harus dimiliki adalah riset pasar serta menyiapkan stretegi yang mumpuni. Sedari awal kamu harus melakukan riset pasar secara lebih mendalam. Jangan sampai kamu asal terjun ke dalam dunia usaha baru meriset pasar belakangan. Ini sama saja kamu memasuki hutan belantara tanpa ada kompas, tak mengetahui arah pasti yang dituju. Riset pasar akan membantu bisnismu lebih berkembang karena kamu memiliki sasaran yang sudah jelas.

    Selain riset pasar yang harus dimatangkan, kamu juga perlu membekali diri dengan strategi yang matang. Siapkan rencana dari A sampai Z. Rencana yang sudah disusun dengan penuh perhitungan akan memudahkanmu untuk tidak stuck dan berhenti di tempat hingga akhirnya memilih untuk gulung tikar. Ibarat sebuah senjata, riset pasar dan rencana merupakan selongsong peluru yang membuat bisnismu tetap bernyawa.

  4. Fokusmu cuma keuntungan. Profit membutakan matamu dari kemungkinan ancaman yang datang
    Seringnya para pebisnis pemula memutuskan untuk menggeluti bidang bisnis tersebut karena merasa tergiur dengan keuntungan yang bisa dikeruk. Alhasil mereka tak peduli pada proses karena hanya terpancang pada hasil akhir saja. Hal inilah yang dapat menimbulkan masalah di kemudian hari. Hanya terfokus pada hasil akhir, mereka tak menyadari bahwa butuh proses panjang serta resiko yang sering muncul tanpa peringatan.

  5. Saat selera pasar berubah, kamu masih saja enggan pindah. Kalau begini ya siap-siap saja harus mengikhlaskan bisnis yang dibangun susah payah
    Selain tergiur dengan keuntungan yang besar, kebanyakan para pebisnis pemula juga enggan merasakan jatuh bangun perjuangan. Mereka berpendapat bahwa bisnis dapat digeluti dengan mudah. Padahal, untuk menjadi seorang pengusaha sukses kita dituntut untuk tak hanya berpangku tangan saja.

    Kita harus mengikuti selera pasar dan ulet mencoba ragam cara supaya selalu bisa unggul di bidangnya. Enggan membuka pikiran, berpangku tangan, dan tak mau menghadapi perubahan pada akhirnya hanya akan menyebabkan bisnismu jalan di tempat saja dan tak berkembang.

  6. Merekrut teman hanya karena berbisnis bersama mereka nampaknya asyik, padahal belum tentu mereka bisa jadi partner bisnis yang baik
    Memang tak bisa dipungkiri untuk mempermudah kerja ketika mendirikan usaha, kita sering mengajak beberapa kawan untuk berbisnis bersama. Selain bisa patungan modal awal, kita merasa bahwa kawan yang diajak berbisnis pasti akan asyik karena kita sudah mengenal mereka. Padahal, hal ini tentu saja tak bisa dijadikan acuan.

    Justru karena sudah mengenal mereka, kamu atau dia bisa jadi saling merasa sungkan untuk menegur ketika hasil kerja mereka tak memuaskan. Bahkan, bukan tak mungkin hubungan kalian maupun bisnis yang sedang dirintis harus dikorbankan ketika ada permasalahan yang sedang dihadapi. Tentu boleh saja jika ingin mengajak beberapa kawan untuk bergabung, namun jangan lupa untuk tetap bersikap profesional ketika bekerja. Ajak juga mereka yang benar-benar bisa diajak berpikir dan bekerja sama.

  7. Seperti headlamp yang menemani perjalanan berliku, visi dan misi yang jelas jadi guideline bisnis barumu. Asal punya 2 hal itu, bisnis impian tak akan tergerus waktu
    Di akhir hari, matangkan kembali visi dan misi yang dimiliki. Petakan secara terperinci apa tujuan bisnismu, target pasar, serta strategi yang harus dilakoni. Jangan hanya terpancang pada untung yang bisa didapatkan. Tetaplah waspada dan jangan menyerah ketika dihadapkan dengan beberapa tantangan, karena hal inilah pemicu gulung tikarnya bisnis yang sedang dirintis.


Jadi, siapkah kamu terjun ke dalam dunia usaha tanpa melakukan kesalahan para pemula? Jangan ragu ya!